![]() |
Web Stories (Gambar: Google) |
Konten berformat story seperti: Snap, Instagram dan WhatsApp Story, dan Twitter Fleet sedang disukai oleh pengguna internet.
Stories mampu membuat waktu penggunaan Instagram meningkat lebih dari 28 menit.
Muncul pertanyaan dari kita, "Saya tidak punya aplikasi seperti Instagram, apakah bisa dipasang di web saja?" Jawabannya "Ya, bisa".
Google sebagai mesin pencari terbesar di dunia saat ini menyadari konten berbasis stories tidak boleh dilewatkan.
Mereka menghadirkan Web Stories versi website WordPress. Tentunya Web Stories telah didukung oleh AMP yang meningkatkan kecepatan loading. Sehingga, tidak mengganggu performa website Anda.
Pada artikel kali ini, saya akan membagikan cara membuat Web Stories pada WordPress dan cara memaksimalkannya.
Apa itu Web Stories?
Web Stories adalah konten website dengan format story yang lebih ditujukan untuk diakses melalui smartphone. Konten ini memungkinkan viewer menjelajahi konten dengan mengetuk (tap) atau menggeser (slide) pada layar.

Anda juga bisa membuat story untuk ditampilkan pada layar desktop. Contohnya stories dari CNN ini.

Lantas apa keuntungan dari menggunakan web story sebagai konten pada website alih-alih di media sosial seperti Instagram?
Web Stories bisa tampil pada hasil pencarian Google. Ingat pada awal artikel ini bagaimana story membuat waktu penggunaan Instagram meningkat hingga lebih dari 28 menit?
Manfaat Web Stories Bagi Pemilik Website
Ini manfaat yang bisa dirasakan oleh pemilik website yang menggunakan Web Stories.
Membuat Pengunjung lebih Betah Menjelajah Website
Stories diibaratkan sebagai makanan ringan yang bisa dinikmati kapanpun dengan cepat. Meski ada orang yang lebih tertarik pada makanan berat seperti artikel panjang, makanan ringan pastinya tetap disukai siapapun.
Boost, perusahaan fintech asal Kenya membuktikan konten Web Stories meningkatkan spend time yang semula 20 detik menjadi 4 menit. Bahkan, 87% viewer melihat hingga akhir stories.
Memaksimalkan Potensi Traffic
Dukungan Google terhadap konten Web Stories agar tampil di hasil pencarian secara tidak langsung meningkatkan potensi traffic pengunjung.
Bahkan, tidak semua pengguna Instagram akan mengetuk pilihan CTA (Click to Action) pada Instagram Story.
Perlu diingat, 4 miliar penduduk dunia adalah pengguna Google dan 61% traffic website berasal dari perangkat seluler. Artinya, potensi jangkauan dengan Web Stories sangat luas.
Mendorong Konversi
Web Stories akan menggugah viewer untuk membuka apa yang Anda jual. Pemasangan CTA pada Web Stories seperti: Explore Now, Buy Now, Download Now, atau lainnya akan lebih berefek daripada hanya landing web biasa. Instagram Story menurut laporan SWAT.IO mendorong swipe-through rates hingga 15-25%.
Cara Membuat Web Stories di WordPress
Membuat Web Stories di WordPress semudah membuat Story di Instagram, bedanya Anda menggunakan website.
Install Plugin Web Stories
Pertama, Anda harus memasang plugin Web Stories pada website WordPress Anda.
Masuk ke Menu Plugins Melalui Dashboard WordPress
Login dulu ke dashboard WordPress Anda. Lalu, masuklah ke Halaman menambah plugin dengan mengeklik Plugins → Add New.

Saat ini, Anda sudah berada di halaman plugin sehingga siap menuju langkah berikutnya: mencari plugin Web Stories.
Download dan Aktifkan Plugin Web Stories
Ketik keyword 'Web Stories' pada search box. Plugin Web Stories akan muncul. Silakan klik Install Now.

Setelah plugin Web Stories terinstal, tekan Activate dan tunggu beberapa saat hingga plugin aktif.

Plugin Web Stories Berhasil Terpasang
Kini, pada dashboard WordPress, Anda akan menemukan menu Stories. Artinya, plugin Web Stories sudah berhasil terpasang.

Nah sekarang, Anda sudah siap melakukan cara membuat Web Stories di WordPress. Mari ke langkah berikutnya.
Buat Web Story
Silakan masuk ke Halaman Stories. Di sana, klik tombol Create New Story.

Berikan Judul
Anda akan menjumpai kanvas putih kosong yang siap didesain. Pada bagian atas berikanlah judul Stories sesuai keinginan. Jika sudah, pilih Save Draft untuk menyimpan hasil rancangan.

Masukkan Gambar ke Kanvas Story
Cara membuat Web Stories di WordPress berikutnya, memasukkan gambar ke kanvas. Berita baiknya, Web Stories sudah menyediakan template siap pakai yang bisa Anda modifikasi sendiri.

Selain dari template, Anda juga bisa kok menggunakan gambar dari WordPress Media Library ataupun mengupload gambar baru dari sumber lainnya.

Selesai memilih gambar, atur ukurannya pada kanvas sesuai kebutuhan. Jika sudah, Anda siap menuju ke cara membuat Web Stories di WordPress berikutnya.
Bubuhkan Teks
Supaya Web Stories makin lengkap, silakan bubuhkan teks ke dalam kanvas. Caranya dengan mengklik simbol Text di sidebar kiri.

Menariknya, Web Stories menyediakan berbagai fitur edit teks lho. Anda bisa mengatur heading, ukuran, warna, mengubah jenis font, dan banyak lagi.
Terbitkan Story
Sekarang, Anda sudah sampai ke langkah terakhir cara membuat Web Stories di WordPress. Melakukannya memang sesimple mengklik tombol Publish. Namun jika Anda amati, dari tadi ada icon warning pada tombol tersebut.

Icon warning tersebut meminta Anda mengecek menu Checklist pada sidebar kanan. Nah di menu ini, Anda akan melihat berbagai rekomendasi yang mampu mengoptimalkan Web Stories Anda. Seperti jumlah halaman dan teks, poster, dan banyak lagi.

Nah, Anda bisa memilih mengabaikan checklist ataupun mengikutinya. Jika sudah memutuskan, sekarang saatnya mengklik Published.

Nantinya, Anda akan ditawarkan untuk menambahkan Web Stories sebagai postingan baru di blog. Jika Anda mengiyakan, Web Stories akan di-embed menjadi bagian dari konten blog Anda.

Referensi: Niagahoster